Quantcast
Channel: Silat Indonesia
Viewing all 59 articles
Browse latest View live

Semua silat sih bagus, tapi kita harus cinta sama mainan kita sendiri, Gerak Rasa Babeh Acul Slipi

$
0
0

babeh-aculMatahari telah mulai terbenam. Sinarnya berwarna kuning kemerahan mulai menghilang. Tampak rona bahagia menerpa kota Jakarta menghiasi raut wajah para penghuninya. Dengan semangat kami  buat pergi ke sebuah tempat pelosok Kota Jakarta untuk  liputan khusus mengenai aliran silat atau ke guru-guru silat yang mengajar. Menghabiskan waktu malam dengan melihat tebenamnya semburat cahaya jingga bersama.

Bermodal kenalan dari seorang teman yang memberitahu tentang nama Babeh Acul, kami putuskan untuk keluar dari kantor menuju daerah Slipi, kami langkahkan kaki menelusuri daerah sekitaran Kantor Pos Jl. KS Tubun IV Belakang Hotel Shantika, malam yang begitu menusuk sungsum tulang tidak kami rasakan untuk semangat mencari Babeh Acul, salah satu seorang Guru silat daerah ini. Jalanan masih ramai walau hujan sisa semalam masih menutupi jalan.

Dari alamat yang diberikan ternyata orang yang kami cari tidak ada di rumahnya. Kamipun terus melangkahkan kaki. Mata kami mengembara memperhatikan alamat kantor pos yang diberitahu Babeh Acul ada di daerah sana.
Kuputuskan untuk masuk ke sebuah tempat tongkrongan. Sebuah bambu panjang, aku duduk di dibangku itu. Mataku langsung tertuju ke sebelah orang tua disebelahku.

Pak maaf kalau boleh bertanya kami bisa ketemui Babeh Acul dimana ya?
Laah saya Babeh Acul…”, katanya mengakui dirinya

Ternyata Babeh Acul yang bernama asli Mashuri ini adalah seorang lelaki tua yang sedang duduk menyaksikan pemandangan jalan, yang pernah kami lewati tadi.

Lalu kami berbincang-bincang dengan dirinya yang selalu penuh canda tawa. Sedikit-sedikit tangannya bergerak luwes menceritakan silat aliran “Gerak Rasa Babeh Acul Slipi” yang ia miliki.

“Kalau “GR” disini (maksudnya Gerak Rasa Babeh Acul Slipi),  modelnye yang  ane mainin mainannya rapet dan serangannya ngikutin geraknya tergantung lawannya mau kemane memakai Rasa, terus kayak begitu tergantung lawannya mau kemane…”

Maenan ini silatnya bang Pi’i dulunya, bang Pi’i belajar dari Om Wid atau Raden Widarma, Bang pii juga dulu sebelumnya mainannya udah banyak
*mainan = silat

Kalau dilihat dari penjelasan babeh Acul mengenai permainan Gerak Rasa-nya, Pelatihan yang  dilatih sehingga muncul rasa dan reflek sehingga bisa dilakukan tanpa melihat lawan, karena mampu membaca pergerakan lawan, bukan dengan ilmu magis atau ghaib. ini karakteristik yang sangat berbahaya pada silat Gerak Rasa, Gerakannya selalu “merangsek” masuk, tidak menunggu diserang, serangan tidak dilakukan dengan menghindar atau menangkis lebih dulu. Karena menurut beliau tidak efektif. Kata Beliau permainannya tidak pernah mundur kebelakang,  tapi “merangsek masuk”, sehingga dlm sekejap tangannya sudah ada menempel di area vital lawannya, leher mata dan lain lain.

“Semua silat sih bagus, tapi kita harus cinta sama mainan kite sendiri, ane sendiri sudah cinta sama ini mainan yang ane punya, kalau mainan satu aja ditekunin terus  dan dicintai pasti bagus”, katanya

“Rasa cinta dan hormat itu harus ada, sampai sekarang ane masih hormatin para petinggi-petinggi Gerak dan juga Kesepuhannya di Bogor”

“Dari Rasa Cinta itu ane kutrak-kutrik  Gerak  jadi deh mainan 9 jurus,walau sebenarnya ane dapat  5 gerak dasarnya”, lanjutnya

“Tapi bukan keluar dari pemahaman “Gerak” yang ane tahu lho?!?, itu hasil kecintaan ane sama “Gerak” yang ane punya”

Terlihat wajahnya yang mengharukan dari lelaki tua ini tiba-tiba mulai termenung menunduk seakan-akan  kegagahan beliau saat memainkan silat sebelumnya yang terlihat ganas, mulai sirna saat dia bilang “mencintai” silatnya, tanpa terasa matanya terlihat berkaca-kaca.

Karena waktu yang demikian sempit kamipun pamit kepada Babeh Acul untuk pulang.

Saat perjalanan pulang, Kamipun  masih termenung dari makna dalam kata-katanya bahwa kita harus belajar  “mencintai “.

“Seberapa banyakkah para penduduk di negeri ini yang mampu mencintai produk negerinya sendiri khususnya Silat sebagai salah satu ikon beladiri di Indonesia?”

FP2STI adalah Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia, yang mempunyai salah satu misi “Menumbuhkan kembali kecintaan dan pelestarian Silat Tradisional”.

Mencintai adalah satu proses, proses yang panjang, nyata dan memerlukan usaha dan istiqamah yang bukan sedikit, mungkin akan butuh sebuah pengorbanan. Sepanjang proses itu, pasti akan banyak dugaan yg silih berganti, untuk menguji kekuatan hati, pikiran  dan emosi bermain.

Jatuh cinta segalanya indah. Mencintai itu lebih payah, menjerihkan dan melelahkan. Namun Kita semua berharap bahwa semua itu pasti dapat diarungi karena kekuatan cinta itu menjadikan siapa saja mampu melalui apa saja.

 

Alamat Pelatihan :

Kantor Pos Daerah Slipi

Sekitaran Jl. KS TUBUN IV Belakang Hotel Shantika

Telp. 021 96046828 (Babeh Acul)


15th Pencak Silat Word Championship 2012

Paseduluran Angkringan Gelar Pawai Pencak Silat

$
0
0

Sekitar 2.000 pesilat dari berbagai aliran akan melakukan Pawai Silat Tradisi yang berlangsung hari Minggu (27/5/2012) di Yogyakarta. Pawai yang akan menyusuri jalan Malioboro muali dari Jalan Abubakar Ali dan berkahir di Alun-Alun Utara ini, diselenggarakan Paseduluran Angkringan Silat Yogyakarta.

Ludiyarto Bimasesna Wibowo sebagai Koordinator Paseduluran Angkringan Silat (PAS) Yogyakarta menyatakan, pawai silat tradisi ini diikuti 30 perguruan silat dari berbagai wilayah. Di samping Yogyakarta, juga hadir pesilat dari Jawa Timur, Madura, Jawa Barat. “Bahkan ada pesilat dari luar negeri diantaranya Spanyol, Italia, dan Thailand,” kata Ludyanto, Jumat (25/5/2012).

Tujuan pawai silat tradisi ini adalah untuk memperingati hari Kebangkitan Nasional dan juga untuk memperingati hari ulang tahun ke-64 Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Pawai ini juga dimaksudkan untuk mengingatkan dan melestarikan kembali kepada generasi muda bahwa silat adalah wirisan budaya yang adiluhung. Silat merupakan wirisan local genius yang harus terus dijaga dan dilestarikan.

Silat juga bisa untuk menjalin silaturhami dan menjalin persatuan,” kaa Ludyanto.

Paseduluran Angkringan Silat Yogyakarta sebagai pemrakarsa pawai ini merupakan wadah yang khusus berkonsentrasi mengurusi bidang pembinaan seni budaya dan kerohanian. Kelahirannya dinaungi oleh Surat keputusan IPSI Kota Yogyakarta.

Wadah ini merupakan tangan panjang dari IPSI Kota Yogyakarta dalam pembinaan mental spiritual,” kata Ludyanto.

PAS Yogyakarta kini memiliki 40 perguruan silat yang berada di wilayah Yogyakarta, bahkan anggota ada yang datang Dari luar negeri. “Keanggotaan PAS memang terbuka untuk umum, baik perguruan yang sudah bergaqbung di dalam IPSI maupun perguruan yang masih bersifat tradisi,” tegasnya.

sumber: kompas

festival-silat-tradisi

 

Warga Bentrok dengan Perguruan Silat, Satu Tewas

$
0
0

Sekelompok pemuda desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, terlibat bentrok dengan Perkumpulan Pencak Silat Setia Hati, Selasa (19/6). Dalam peristiwa tersebut, seorang tewas dan tujuh lainnya terluka.

Orang tua korban meminta aparat kepolisian untuk menghukum pelaku dengan seberat-beratnya. Selain menelan korban jiwa, satu rumah dilaporkan rusak dan sebuah sepeda motor hangus dibakar.

Massa dari perguruan silat sempat menduduki Desa Suryadi, Mesuji, hingga membuat warga setempat ketakutan. Namun polisi cepat bergerak ke lokasi kejadian untuk melerai sehingga kedua massa yang bertikai menarik diri.

Kondisi desa pun berangsur kondusif setelah mendapat penjagaan dari Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sumsel. Adapun sejumlah korban yang terluka saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Kayu Agung.

sumber: liputan 6

 

Perguruan Silat Cingkrik Goning Menggedor Walikota, Dinas Porbudpar Dan Koni (Ipsi) Kota Bekasi

$
0
0

cingkrik-goning Dewan Pengurus Cabang Cingkrik Goning Kota Bekasi menggedor Walikota Bekasi atas rencana beliau yang akan segera membangun Pusat Pelatihan Taekwondo yang bertaraf Internasional berlokasi di Kawasan Harapan Mulia, Medan Mulia, Kotamadya Bekasi, dimana PP tersebut akan dirampungkan pada tahun 2013, dan akan melibihi FASILITAS MEWAH yang pernah ada di Bekasi.

Menurut salah satu harian lokal Bekasi, Pepen-sapaannya siap menggali pendanaan yang ada di Pemerintah Kota Bekasi, sedangkan Dinas Porbudpar dan KONI Kota Bekasi segera akan mengimplementasikan rencana ini.

Seperti diketahui pada umumnya Bekasi kaya akan kebudayaan Lokal asli Indonesia terutama di bidang Pencak Silat tersendiri, Cingkrik Goning tersendiri adalah kebudayaan asli Indonesia dan merupakan Pencak Silat asli Indonesia. Dengan keluarnya kebijakan yang telah disebutkan diatas Cingkrik Goning sudah berkonsolidasi dengan perguruan-perguruan silat yang ada di se-Jabodetabek dan akan menggedor kebijakan tersebut.

“Karena itu, Dewan Psengurus Cabang Cingkrik Goning Bekasi sendiri sangat kecewa dan sedih dikarenakan kami sendiri seperti di anak tirikan, padahal jati diri sebuah bangsa ditentukan oleh Budaya itu sendiri, dan Pencak Silat sendiri sebagai jati diri bangsa”, tuturnya.

Pada intinya kami tidak berkeberatan atas pendirian PP Taekwondo yang bertaraf internasional, tetapi alangkah lebih baiknya jika Pencak Silat juga mendapat PORSI yang sama yang sebagaimana telah di implementasikan oleh Walikota, Dinas Posbudpar, dan KONI Kota Bekasi.

Menurut kami figur seorang pemimpin yang arif dan bijak sana harus pekak terhadap keinginan serta kebutuhan elemen-elemen Budaya yang ada di Kota Bekasi, khususnya aktifis dan praktisi-praktisi Pencak Silat.

Dalam hal ini jika Walikota, Dinas Posbudpar, dan KONI Kota Bekasi. Cingkrik Goning Kota Bekasi sendiri siap menggedor para elit pejabat yang tidak memperdulikan kelestarian Budaya lokal terutama dalam bidang Pencak Silat tersendiri, yang mana pada saat ini masih sangat membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah baik Walikota, Posbudpar, dan KONI Kota Bekasi. Indra

sumber: kompasiana

 

Perkampungan Silat Tradisi Desa Wisata Rantiah, Sawahlunto

$
0
0

Perkampungan Silat Tradisi Desa Wisata Rantiah, Sawahlunto

Kota Sawahlunto tanggal 5-7 Juli 2012 mendatang akan menggelar pertemuan perguruan silat dari berbagai aliran silat tradisi di Minangkabau. Pertemuan ini juga akan diikuti negeri tetangga Malaysia, Thailand, Singapore dan Brunai. Pertemuan dalam bentuk perkampungan (perkemahan) ini, bertempat di Wisata Desa Rantiah, Nagari Sijantang, Talawi, dan akan dihadiri sekitar 200 pesilat dan guru-guru tuo dari pelosok Sumatera Barat.

Menurut Panitia Pengarah, Edy Utama, pertemuan dan pertunjukan berbagai aliran silat ini bersifat silaturahmi dan tidak berupa kompetisi. “Tidak ada penilaian, tetapi diharapkan masing-masing perguruan akan dapat menampilkan tradisi atau aliran yang mereka kembangkan di perguruan masing-masing”, kata Edy Utama.

Aliran-aliran silat yang akan tampil antara lain silat Kumango, Silat Tuo, Silat Pauh, Silat Sunua dan Ulu Ambek, Pangian, Silat Harimau, Silat Gadang, Staralak, Silat Luncua, dan berbagai aliran silat yang tumbuh dan dikembangkan secara spesifik oleh perguruan-perguruan silat.

Medi Iswandi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sawahlunto selaku Ketua Panitia Pelaksana, menjelaskan bahwa perkampungan silat ini merupakan salah satu event budaya yang diharapkan akan dapat mendorong Desa Wisata Rantiah, sebagai daerah tujuan wisata berbasiskan masyarakat, budaya dan alam. “Lokasi perkampung silat tradisi ini,” menurut Medi Iswandi, “dilaksanakan di sebuah kawasan alam yang elok dan indah”.

Lokasi perkampungan silat ini erada di antara bukit dan sungai, dan untuk mencapainya para peserta bisa menempuh perjalanan melalui sungai dengan perahu atau berjalan kaki menyusuri kaki bukit di antara bentangan sawah-sawah.

Selain memperagakan berbagai aliran silat, juga akan diadakan sarasehan tuo-tuo silek, untuk berbagai pengalaman dan mencari solusi mengembangkan silat sebagai budaya yang penting dalam kehidupan manusia.(***)

— Edy Utama

desa wisata rantiah

perkampungan silat tradisi desa wisata rantiah

Silat Sendeng, Seni Budaya Bugis Yang di Klaim Malaysia

$
0
0

silat sendengSilat Sendeng atau dahulunya dikenali sebagai Seni Silat Sendeng Muar telah dipopulerkan oleh Almarhum Haji Abd Hamid bin Haji Hamzah di Sungai Mati, Muar, Johor Malaysia. Haji Abd. Hamid telah mewarisi pembelajaran Seni Silat Sendeng ini dari Jawara-jawara yang terkenal dengan kehebatan ilmu kependekaran dan persilatan serta kerohanian mereka sejak awal abad ke-20 yang silam di tanah Melayu.

Dalam silat Sendeng terdapat cara langkah dan cara menyerang tangan kosong yang unik dan praktis. Silat Sendeng menumpukan konsentrasi membaca gerak dan melapis pukul dengan  mengenali sasaran titik lemah pada lawan. Dalam peringkat ini cara bertahan atau menyerang tidak bergantung kepada lawan. Karakter seni bela diri khas dari tanah bugis ini adalah bertarung dalam ruang sempit, pecahan langkah dan pelebatnya dikenal hebat dan keras.

Seni bela diri Sendeng ini murni merupakan warisan budaya masyarakat bugis terutama di daerah Sengkang dan Sidrap, Sulawesi Selatan dan seperti yang terjadi pada budaya-budaya lainnya di Indonesia, seni bela diri Sendeng ini juga menuai polemik karena Malaysia telah mengklaim silat sendeng sebagai bagian dari warisan budaya mereka.

Dalam sejarah perjalanan silat sendeng ini,  orang-orang Melayu yang terdiri dari beberapa suku pendatang yang menempati berbagai wilayah di Malaysia. Salah satunya adalah pelaut Bugis, yang pada masa itu dikenal karena keahlian berperangnya dengan sifat yang berapi-api.

Nafsu berkelana dari pendatang suku Bugis memastikan bahwa mereka sering melakukan perjalanan di seluruh Nusantara dan luar negeri dengan membawa pengetahuan, budaya dan seni tempur mereka. Ketika menetap di Malaysia, salah satu yang dipopulerkan adalah seni silat sendeng itu. Persetubuhan Seni Silat Sendeng dengan budaya melayu ini  berhasil dikombinasikan oleh leluhur suku Bugis yang merantau ke Malaysia dan menetap.

Aliran bela diri ini telah berkembang dengan beberapa variasi karena banyaknya master (jawara) membuat Sendeng memiliki nama terhormat dalam dunia silat Melayu. Yang paling popular adalah Haji Abdul Hamid bin Haji Hamzah.

Dia mulai mempelajari seni sejak ia berusia lima tahun (1932) di bawah asuhan kakeknya sendiri, Haji Hassan bin Mahat yang lebih dikenal sebagai Pendekar Haji Hassan, dalam kisahnya adalah seorang pria yang terampil bermain senjata seperti pedang (pedang), keris, tekpi (sai), tumbuk lada, tembong (tiang), Tuas, tongkat (stick) dan kerambit.

Awalnya, Haji Hamid Hamzah mulai menyebarkan seni silat Sendeng secara individual pada tahun 1950 dan menamakannya Silat Sendeng Muar. Selama 58 tahun hidupnya, ia didedikasikan untuk penyebaran, pengembangan dan kelanjutan dari seni Sendeng ini. Pada tanggal 19 Mei 1990, ia meninggal pada usia 63.

Sepeninggal Haji Hamid, pengembangan silat sendeng ini diteruskan oleh Haji Ismail bin Haji Hamzah yang mengambil alih memerintah sebagai Guru Utama. Sebagai saudara kepada pendiri yang juga dibesarkan dalam keluarga prajurit, tugas untuk melanjutkan tradisi itu berada di tangan yang tepat.

Selama kepemimpinan Haji Ismail, Seni Silat Sendeng telah didaftarkan pada tahun 1992 dan saat ini beroperasi aktif di Johor, Negeri Sembilan, Selangor, Wilayah Federal Kuala
Lumpur, Pahang, Perak, Kelantan dan Wilayah Federal Labuan.

Didaerah asalnya sendiri yakni di Sulawesi Selatan, Sendeng malah diajarkan secara tertutup, sehingga sangat susah menemukan perguruannya. Ilmu seni bela diri sendeng menjadi sesuatu yang langka dan hanya orang-orang tertentu saja yang mempelajarinya.
( foto : Andika Basri – Facebook )

sumber: kabarkami

Beladiri “Merpati Putih” Pukau Pasukan UNIFIL

$
0
0

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), khususnya Satgas Indo FPC (Indonesian Force Protection Company) XXVI-D2, mempertontonkan seni beladiri tangan kosong asli Indonesia, Merpati Putih, di Lebanon. Mereka mementaskan beladiri tersebut pada acara Medal Parade Tahun 2012, yang sekaligus ingin menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia mempunyai beladiri yang tidak kalah dengan beladiri dari negara-negara lain.

Untuk memeriahkan acara ini, Satgas Indo FPC XXVI-D2 menampilkan pertunjukan beladiri Merpati Putih yang dibarengi dengan pertunjukan Debus. Personel yang melaksanakan pertujukan beladiri Merpati Putih ini terdiri dari 8 satgas Indo FPC XXVI-D2, yaitu Lettu Inf Gilang Nugraha, Kopda Bambang Irawanto, Praka Mukti Ali, Pratu Heri, Sertu Abdul Manan, Kopka Salimun, Koptu Ikhsan dan Pratu Rosi.

Pertujukan Merpati Putih kali ini menampilkan kemampuan mematahkan benda-benda keras, diawali dengan pematahan gagang pompa dilanjutkan dengan pematahan beton dengan satu tangan, dan diakhiri pematahan kikir dengan satu jari. Penonton dibuat berdecak kagum dan setengah tidak percaya, kikir yang merupakan benda keras bisa dipatahkan hanya dengan satu jari. Ada sebagian orang asing yang berpendapat bahwa beladiri Merpati Putih menggunakan magic atau mantra.

Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada magic ataupun mantra. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton dan lainnya, didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).

Acara medal parade kontingen Garuda kali ini dihadiri langsung oleh Force Commander and Head of Mission (FC and HoM) UNIFIL Maj Gen Paolo Serra selaku inspektur upacara. Dalam amanatnya, dia menyampaikan rasa terima kasih atas konsistensi kontingen Garuda dalam melaksanakan mandat PBB sesuai dengan Resolusi 1701.

Acara medal parade kontingen Garuda Satgas UNIFIL tahun 2012 diakhiri dengan kegiatan defile pasukan upacara, dan dilanjutkan dengan penyematan medali kepada seluruh kontingen Garuda yang hadir di lapangan upacara. Hampir seluruh undangan menyatakan apresiasi yang luar biasa khususnya terhadap pelaksanaan medal parade yang sukses, serta penghargaan atas pengabdian yang telah diberikan oleh kontingen Garuda selama berada di Lebanon. (*)

sumber: kompas

20120706-merpati-putih-unifil


25 Perguruan Silat Protes Walikota Bekasi

$
0
0

25 perguruan protes walikota bekasiSejumlah 25 perguruan silat Kota Bekasi menyatakan sikap menentang rencana Walikota Bekasi, Rachmat Effendi, yang akan membangunan gedung Pusat Pelatihan Taekwondo bertaraf internasional di Harapan Mulya, Kota Bekasi.

Para pelestari budaya, khususnya seni beladiri pencak silat ini sangat kecewa setelah mendengar kebijakan Walikota Bekasi yang akan membangunan gedung Pusat Pelatihan Taekwondo,” kata Indra Gunawan, Ketua DPC Perguruan Silat Cingkrik Goning, Kota Bekasi kepada Harian Terbit, Senin (16/7) petang.

Menurut Indra, sikap tersebut sudah disampaikan pada acara “Deklarasi Forum Silaturahmi Perguruan Silat se Kota Bekasi” yang dirangkaikan kegiatan “Festival Pencak Silat”, berlangsung Minggu (15/7).

Kami tak segan-segan untuk turun menuntut kebijakan tersebut, agar mendapatkan juga porsi serta kebijakan yang sama bagi budaya lokal seperti pencak silat ini,” kata Indra.

Setelah terbentuknya Forum Silaturahmi Silat Kota Bekasi ini, menurut Indra, pihaknya berencana akan menemui Walikota Bekasi, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Dinas Pemuda Olah Raga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) dan DPRD Kota Bekasi.

Bukan untuk kontrak politik melainkan untuk meminta duduk bersama dalam menyikapi kebijakan tersebut,” tambah Indra.

Indra menambahkan, setelah sekian tahun mati suri, akhirnya aktivis dan praktisi pencak silat di Kota Bekasi menunjukan tajinya kembali. Hal ini juga menjadi barometer bagi perguruan silat se Kota Bekasi.

Festifal Pencak Silat ini sendiri dihadiri oleh 25 perguruan silat yang ada di Kota maupun Kabupaten Bekasi. Antara lain Perguruan Silat Cingkrik Goning, Sanggar Mad Peci, MS Jalan Enam Pengasinan, Perisai Diri serta perguruan lainnya. Walikota Bekasi sendiri tidak hadir.

sumber: harian terbit

Khaul 3 Guru Besar BEKSI

$
0
0

Salam Beksi!

Asallamualaikum Wr Wb

Alhamdulillah dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1433 H , telah dilaksanakan acara tawaqquf (penutupan sementara latihan) dan Khaul 3 Guru Besar Beksi jilid 2 (yang pertama diadakan pada 2009 dan sudah diagendakan manjadi event rutin per-3 tahun), pada hari sabtu malam, 14-7-2012, di Petukangan Selatan dengan tema “BEKSI BERSATU BERTAMBAH MAJU” yang mana acara tsb jg merupakan jg ajang silaturahmi antar pesilat baik dari Beksi maupun pesilat dari perguruan lain, acara yang diprakarsai oleh Silat Tradisional Beksi Kong Nur ini dihadiri berbagai pihak, baik tuan rumah, para undangan ataupun warga sekitar yang sangat antuisias menyaksikan acara tersebut, sehinga area yang dipergunakan jadi menjadi begitu padatnya, karena warga sekitar juga ikut membludak. Acara yang dimulai ba’da Isya ini diawali oleh Marawis dan Tahlilan serta doa untuk ketiga guru Beksi (Kong Nur, Kong Simin dan Kong H. Hasbulloh), lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Penasehat Silat Tradisional Beksi Kong Nur Bapak. H. M. Yamin, SE, AK, MM, diteruskan sambutan-sambutan oleh Ketua Panitia, Yogasuroso, ST.  Ketua Umum Beksi Kong Nur, Bpk. Abdul Malik, Guru Besar Beksi Tradisional H. Hasbulloh, Bpk. Sabenuh, Guru Besar Beksi Selempang Betawi Kong Simin pimpinan Bpk, Muslih yang diwakili oleh Bpk, H. Sodiq, selain Ketua Umum Silat Tradisional Beksi Kong Nur turut hadir juga para Pengurus Inti Silat Tradisional Beksi Kong Nur, Bpk. Miftahul Jannah, Bsc, Bpk. Didi Jumaidi, Bpk. H. Ahmad Yani, Spd.I, Bpk. Eman, Bpk. Abdul Azis dan Bpk. Yahya.

Banyak tokoh dan senior Beksi dari ketiga aliran Beksi yang hadir dan sudah lama tidak bertatap muka, sehingga acara ini juga menjadi ajang reuninya para senior Beksi. Selanjutnya acara diramaikan oleh atraksi dari cabang-cabang perguruan Silat Tradisional Beksi Kong Nur yang berada dalam padepokan-padepokan yang tersebar di sekitar Jakarta, Depok dan Tangerang, juga dari Beksi Tradisional H. Hasbulloh, Selempang Betawi Kong Simin, Perguruan Silat Ronce Cipulir, Beksi Cengkareng, turut meramaikan juga dari beberapa aliran non-betawi yaitu Ujungan Macan Ngawahan (Galih & Boy) , Sika (Matias Prasodjo), dan Silek Taralak (Ferdi ibnu Syahbani). salah satu atraksi kejutan adalah penampilan dari artis Indra Birowo di atas panggung.

Atraksi-atraksi silat yang menarik dengan seragam yang berwarna-warni ini mengundang aplaus dari para penonton yang membuat acara makin meriah , acara diselingi oleh sesi poto bareng ke-I, untuk para guru besar perguruan-perguruan yang hadir dan juga jajarannya, pada akhirnya acara ditutup pukul 23.30 malam dan dilanjutkan dengan sesi poto bareng ke-II, sesi poto bareng ke-II ini sangat d tunggu oleh para penonton karena sebagian besar dari mereka ingin berfoto bersama artis Indra Birowo.

Semoga acara ini dapat mempererat tali silaturahmi para pesilat Beksi dengan pesilat dari perguruan manapun, sehingga dapat dengan bersama ikut melestarikan, mengangkat dan mengharumkan nama pencak silat tradisional indonesia.

Teriring ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi para tokoh dan pendekar,  semua perguruan dan warga masyarakat Petukangan Selatan  yang telah hadir dan ikut meramaikan acara tersebut dengan antusias, juga kepada perwakilan FP2STI dan Tangtungan Project yang telah hadir dan meliput acara tersebut, salam hormat dan persaudaraan. Mohon maaf atas segala kekurangan disana-sini,

Wasallamualaikum Wr Wb

Salam Beksi!

ditulis oleh Bang Yoga Suroso
di group PERGURUAN SILAT TRADISIONAL BEKSI PUSAT

Silek Taralak “Angku Pariaman” Desa Balai Batu Sandaran

$
0
0

20120807-silek-bbs-1Balai Batu Sandaran berada dalam administratif Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto di Sumatera Barat. Desa yang berada dalam bingkai budaya Nagari Kajai  ini tereletak  ± 15 Km dari pusat Kota Sawahlunto. Masyarakat Nagari Kajai (Desa Balai Batu Sandaran/BBS) masih kental menjaga nilai budaya local setempat. Berbagai atraksi seni  budaya yang diwariskan nenek moyang  sejak dahulunya sebagian besar masih terbina dan teraktualisasi hingga saat ini.

Sebagai bagian wilayah budaya Minangkabau. Desa Balai Batu Sandaran masih memiliki potensi kesenian dan atraksi budaya diantaranya adalah randai, salawat dulang, pidato adat, bakaru[1], dan juga silat atau Silek dalam sebutan popular Minangkabau.

 

20120807-silek-bbs-2Silek di daerah ini biasanya diajarkan seecara turun temurun kepada anak kemenakan sebagaimana berlaku umumnya di  Minangkabau. Sistim pengajaran silek dilaksanakan di sasaran (lokasi belajar Silat) setelah kegiatan mengaji selesai shalat isya hingga larut malam.  Pada masa dahulu, terutama  anak laki laki Minangkabau kalau  sudah  baligh tidur dan bersiosialisasi di Surau. Surau menjadi sarana dan media belajar banyak hal selain belajar agama.

Silat, dimasalalu merupakan salah satu beladiri yang berkembang pesat di Minangkabau. Seni beladiri Silek di Minangkabau memiliki bebagai macam aliran. Salah satu aliran silat yang masih tumbuh dan berkembang di Desa Balai Batu Sandaran adalah Silek Taralak. Silat lainnya adalah seperti Silek Bungo, Silek Sitopuang Gadang, Silek Pangean,  dan silek baruak.

 

20120807-silek-bbs-3Bapak Idrus Malin Parmato 57 tahun, selaku Tuo Silek di daerah Balai Batu Sandaran mengungkapkan; Silek Taralak masuk ke desa ini sekitar tahun 1920an. Kala itu ada seorang fakir (pakiah) yang belajar mengaji di daerah Tanjung Balik di Kabupaten Solok. Setiap hari Kamis ia datang berkeliling nagari Kajai untuk meminta sumbangan sukarela. Itulah caranya mencari kebutuhan hidup selama menuntut ilmu atau selama tinggal di Surau atau Mesjid. Ia berada bahkan selama beberapa hari nagari Kajai. Selama berada disini, ia mengajarkan Silek Taralak ke para pemuda desa hingga hari Sabtu setiap minggunya. Namun siapa nama sang pakiah si guru silat itu tidak diketahui nama aslinya. Karena  ia berasal dari daerah Pariaman para murid atau anak sasiannya memanggil  dengan sebutan “Angku Pariaman”. Bapak Idrus, melanjutkan cerita asal muasal Silek Taralak di Balai Batu Sandaran ini.  Angku Pariaman mengajarkan Silat Langkah Ampek beliau juga mengajarkan Silek Biso dan Silek Kapak yang merupakan bagian dari jurus andalan dan kebangaan bagi muridnya. Jurus itu diperoleh tentunya setelah menguasai menguasai seluruh bagian Silek Taralak tersebut.

20120807-silek-bbs-4Bagaimana perkembangan silat di Minangkabau di hari ini? Sepertinya memiliki keterkaitan dengan perkembangan aktivitas dan fungsi Surau. Filosofi anak lelaki baligh agar tidur di Surau sudah menitipkan agenda untuk belajar banyak hal. Bukan hanya soal agama tapi juga adat budaya termasuk untuk belajar silat. Sebagai bekal paga diri dalam menghadapi ancaman terlebih ketika berada di rantau. Pesan anak laki-laki Minang haruslah merantau tentu mendorong mereka belajar dan  bisa juga bersilat. Bagaimana dengan surau, semangat ka sura dan aktivitas surau generasi muda Minangkabau hari ini? Wallahu’alam.
20120807-silek-bbs-5

[1]
Bakaru atau karu merupakan ritual tolak bala disertai maureh yang dilaksankan kala menyambut bulan dan setelah Ramadhan.

sumber: palantabudaya

Silat PON XVIII Mulai Babak Penyisihan di Kampar

$
0
0

Cabang olahraga pencak silat PON XVIII resmi dibuka, yang diikuti 236 atlit dari 29 provinsi, yang memperebutkan 22 emas, 22 perak dan 22 perunggu, pada Rabu (12/9/12) dan mulai dipertandingkan di Sport Centre Kabupaten Kampar, yang mempertandingkan babak penyisihan cabor pencak silat kelas A-B-C-D-E Putra putri .

Sejumlah pertandingan babak penyisihan sudah mulai dipertandingkan, Pesilat Tuan Rumah Riau, Sari Fitri berhasil menumbangkan pesilat Jateng, Wida Wijaya yang turun dikeklas B/PI dengan poin 5-0.

Pesilat Sumatra Barat, Qori Mita Kurnia berhasil menundukan pesilat Sumsel Ria Puspita Sari, yang turun dikelas A/PI 45 Kg-50 Kg dengan poin 5-1. Dan dipertandingan lainnya.

Pesilat Sumtra Barat Suparto Alvansus juga berhasil menumbangkan Moh. Adhan Rusdin pesilat Sulawesi Tengah, yang turun dikelas D/PA 60 kg-65 Kg dengan Poin 2-3. Atlit lain yang sukses meraih kemenangan adalah Erna Suryanti atlit pencasilat DI Yogyakarta yang berhasil mengalahkan atlit pencak silat Sumsel Fenti Supendi pada kelas B/PI 50 kg-55 kg dengan poin 5-0

Sementara pesilat yang bertarung di gelanggang II Sport Centre Kampar, pesilat jawa barat Yulinar Tikasari yang berhasil menumbangkan pesilat DKI Mur Ain Abdullah yang turun duikelas A/PI 45 kg-50 Kg dengan poin 5-0.

Begitu juga dengan pesilat Bangka Belitung, M Arif Rohman Hakim yang berhasil menumbangkan pesilat Maluku Utara dikelas D/PA 60 kg-65 Kg dengan poin 5-0.(man)

sumber:
RiauTerkini

169 Aliran Silat Sumbar Terancam Punah

$
0
0

BANGKINANG – Sebanyak 169 aliran pencak silat di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dikhawatirkan hilang. Karena itu, regenerasi sangat diperlukan sebab aliran silat tersebut selama ini hanya dikuasai para pesilat yang umurnya sudah tua.

Masalah banyaknya aliran silat itu merupakan aset berharga untuk pembinaan pesilat muda. Karena, ada sekitar 169 aliran di daerah ini,” kata Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sumatera Barat, Fauzi Bahar, Rabu.

Ia mengatakan pesilat tua sebagai pewaris aliran tersebut belum menularkan keahliannya kepada pesilat muda. Sehingga, aset tersebut terancam hilang.

Masalah tersebut dinilai serius dan mengkhawatirkan. Karena jika pesilat tua itu meninggal, maka hilanglah aliran tersebut tanpa ada pewarisnya.

Oleh sebab itu, pihaknya tahun ini akan melakukan festival pencak silat se-Sumatera Barat. Mereka akan mengundang para pesilat tua yang memiliki aliran tersebut.

sumber:
replublika

 

Calon TKI Wajib Dibekali Ilmu Bela Diri

$
0
0

Banyaknya peristiwa kekerasan fisik yang dialami para tenaga kerja Indonesia(TKI) di luar negeri membuat kalangan aktivis buruh migran menjadi prihatin akan kondisi ini. Untuk itu dalam rapat pembuat draf sandingan kepada RUU NO 39/2004, Migrant Institute bersama teman-teman aktivis buruh migrant lainya yang tergabung dalam JARI PPTKILN mengusulkan agar para calon tenaga kerja Indonesia yang akan berangkat ke luar negeri harus dibekali ketrampilan ilmu bela diri.

Menurut Direktur Eksekutif Migrant Institute Adi Candra Utama, ketrampilan dalam mempertahankan diri dari kejahatan itu perlu dimiliki oleh setiap calon tenaga kerja Indonesia yang akan ke luar negeri. “Dengan memiliki keterampilan itu, diharapkan dapat meminimalisir peristiwa kekerasan fisik terhadap TKI kita di luar negeri,” harap Adi.

Selain itu, Adi menambahkan, para keluarga yang ditinggalkan di tanah air tidak perlu lagi merasa khawatir akan keberangkatan salah seorang keluarganya keluar negeri. Selain sudah terampil melakukan pekerjaan, yang besangkutan juga bisa menjaga diri terhadap ancaman maupun tindakan kekerasan dari orang lain.

Hal senada juga dikatakan Sri Palupi dari Ecosoc Right. Menurutnya dengan pemberkalan terhadap TKI dalam keterampilan bela diri diharapkan tidak adalagi kabar tentang TKI yang menjadi korban kekerasan seperti yang sering terjadi di daerah Timur Tengah.

 

sumber : migrant institute

Sastrawan dan Penulis Akan Adili Sejarah Nusantara

$
0
0

Pertemuan itu bertajuk “Borobudur Writers dan Cultural Festival 2012“.

Dalam kurun lima tahun terakhir di dunia sastra tanah air banyak bermunculan prosa berupa novel-novel bertema silat dan sejarah nusantara. Novel-novel itu umumnya diciptakan oleh pengarang-pengarang baru yang selama ini belum dikenal publik.

Dengan menggunakan latar belakang sejarah kerajaan Mataram, Majapahit, Sriwijaya dan Pajajaran, para novelis itu berusaha menghidupkan tokoh utama bahkan tokoh-tokoh baru untuk memperkuat daya tarik karya-karya.

Berangkat dari keprihatinan akan sejarah yang masih banyak belum dikupas, para sastrawan dan penulis akan melakukan sebuah pertemuan bertajuk “Borobudur Writers dan Cultural Festival 2012

“Kami bersama yang akan datang besok, akan mengadili sejarah. Semua akan kami kupas dengan mempertemukan para penulis novel dan sejarah,” ujar sastrawan Arswendo Atmowiloto kepada VIVAlife, ditemui di kawasan Menteng, Sabtu 6 oktober 2012.

Festival tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 29 sampai 31 Oktober di Komplek Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang. Tema yang akan diusung adalah Musyawarah Akbar Novelis Silat dan Sejarah Nusantara.
“Lebih dari 100 penulis novel silat dan novel yang berlatar belakang sejarah nusantara akan hadir, mengadakan kegiatan pertama kalinya ini tanpa sponsor,” ujar Yoke Darmawan selaku penyelenggara acara.

Narasumber yang akan hadir yaitu Arswendo Atmowiloto (penulis Senopati Pamungkas), Seno Gumiro Ajidarma (penulis Nagabumi), Prof. Agus Aris Munandar (arkeolog, penulis buku biografi Gajah Mada), Fendi Siregar (fotografer, penapak tilas rute Centhini), Prof. Dr. Mudji Sutrisno SJ (pengajar studi budaya di Pasca Sarjana UI). Acara ini dimoderatori Seno Joko Suyono (wartawan budaya senior).

Musyawarah agung ini akan mengadili sejarah. Sebab, di dalam seni akhir-akhir ini banyak muncul kekerasan yang justru lebih keras dari kekerasan itu sendiri. Ibarat luka itu dikorek-korek sampai keluar darah dan nanah lagi,” ujar Arswendo.

sumber : vivanews


Silaturahmi Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia

$
0
0

silaturahim fp2stiSilaturahmi Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia (FP2STI) bersama bpk Eddy Nalapraya
Padepokan Pencak Silat TMII
6 Oktober 2012

Alhamdulillah telah terlaksana dengan baik
Pada kesempatan ini telah diserahkan surat penghargaan kepada para guru yang telah dengan ikhlas mengembangkan dan melestarikan silat tradisional, kemudian pengangkatan icon/duta silat tradisional Indonesia.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada babe Eddie M Nalapraya, Mbak Dara Sekararum, Pak Tata dan mas Erwin, pak Bambang Sarkoro, para guru besar dan sahabat silat yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, dan juga tak lupa kawan-kawan media dari RCTI dan TV One.
Silaturahmi untuk silat, silat untuk silaturahmi… maju terus silat tradisional Indonesia!

dokumen foto2nya ada di :
http://www.facebook.com/media/set/?set=a.483978194967355.118455.100000655375849&type=3

 

Informasi lain ada di forum sahabat silat

 

 

Training for Trainer : SILAT for WOMAN SELF DEFENSE

$
0
0

Buat anda yg suka beladiri, mari ikuti :

Training for Trainer
SILAT for WOMAN SELF DEFENSE

cewe-silatmateri mengajarkan silat praktis utk beladiri wanita dengan memanfaatkan kekuatan alami yg dimiliki wanita melalui jurus dan teknik silat yg jitu.

Pelatihan ini dilaksanakan :

Tanggal 20-21 Oktober 2012
Jam 10.00 – 16.00 wib.

 

 
bertempat di Sekretariat FP2STI

Galeri Green Art Space
jl. Abdul Majid 46 A
cipete utara.
Jakarta Selatan.

Pendaftaran dikirim melalui email ke :
training@silatindonesia.com

Biaya Rp 300.000
termasuk makan siang dan sertifikat mengikuti TFT SWSD dari FP2STI.
Gratis untuk anggota FP2STI.

informasi lain bisa melalui telp/sms
Arifin 0818152007
Luri 087876469000

Segera mendaftar, TEMPAT SANGAT TERBATAS
(Mohon sebarkan ke teman yg lain)

Rekening :

BCA KCP Majapahit Semarang
4620.313.586
a.n. Luri Darmawan

Mandiri Pondok Indah
1010006717787
a.n. Luri Darmawan

mohon cantumkan keterangan/informasi jika transfaer.
dan jangan lupa konfirmasi yaaa

sahabat silat

 

20121020-swsd-rev

Festival Kampoeng Silat Jampang ke-4 2012

$
0
0

Saksikan Peragaan Silat dari berbagai Perguruan Silat Indonesia di Festival Kampoeng Silat Jampang ke-4 2012

Hari Minggu 4 November 2012 Jam 08.30 – 12.00 Wib

Lokasi :
Pelataran Zona Madina
Jl. Raya Parung Bogor
Desa Jampang
Kec. Kemang Kab. Bogor

Silakan mengajak sahabat dan saudara serta para pecinta silat lainnya.

Pelatihan Silat Praktis untuk Muslimah Hongkong

$
0
0

Pelatihan Silat Praktis untuk Muslimah HongkongPelatihan Silat Praktis untuk Muslimah Hongkong

Sekitar 50 relawan (volunteer) Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) mengikuti pelatihan outbond silat bagi muslimah, Ahad (4/11), di Stainley Beach, Hong Kong, bersama Ustadz Herman Budianto  dan Ustadz Genry (SDSB DDHK).

Acara ini terselenggara atas kerjasama DDHK dengan FP2STI (Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional) dan Persaudaraan Thifan Po Khan Indonesia (PTI).

Acara dimulai jam 10.00, berkumpul dan briefing di bawah Shelter Iqro DDHK di Haven Street, Causewaybay, lalu menuju Stanley Beach.

Ketua Panitia, Umi Amaniah, mengatakan, acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi, refreshing, dan menguatkan semangat para volunteer agar semakin sehat jasmani dan rohaninya.

Ustadz Herman memberikan tausiyah terkait kevolunteeran. “Semua harus diniatkan karena Allah ibadah dan dakwahnya,” katanya, “maka ketika semua niat telah tercurah hanya untuk Allah, hal ini akan meringankan dan memperkuat ketika ada hal-hal yang tidak berkenan di hati, selisih pendapat, ketika ada konflik, dan sebagainya.”

Selain itu, lanjut Ust. Herman, keimanan ruhiyah harus diperkuat, semakin meningkat ibadahnya, dan harus punya keinginan untuk menambah ilmu karena secara finansial volunteer tidak mendapat apa-apa dari DDHK.

“Maka di sini bisa memanfaatkan fasilitas yang ada, meng-upgrade ilmunya. Yang dulu tidak bisa mengaji, komputer, menjahit, menulis, advokasi, dan lain-lain, di DDHK ini jadikanlah tempat untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya, sehingga ketika nanti berinteraksi dengan masyarakat bisa menjadi da’i, mujahidah dakwah, juga bisa memanfaatkan ilmu lain,” paparnya.

Dijelaskannya pula pentingnya faktor kebersamaan atau ukhuwah karena terdiri dari beberapa orang yang berlainan karakter. “Di sini kita disatukan dalam kebersamaan,” tegasnya.

“Komitmen juga dibutuhkan untuk menjadi volunteer, agar benar-benar menjadi mujahid yang fokus, karena akan mempengaruhi kinerja itu sendiri. ” tegasnya.

Alhamdulillah dulu yang tadinya tidak begitu bisa komputer, sekarang bisa photoshop, dan lain-lain, bisa gabung di Iqro’, dalam artian kita bisa menambah ilmu yang mungkin kita tidak bisa dapatkan di tempat lain. Kalau dulu mungkin dianggap aneh jika berjilbab di musim panas, tapi sekarang alhamdulillah makin mudah kita temui muslimah berjilbab. Itu juga karena peran-peran saudari semuanya,” ujarnya.

Setelah break shalat dan makan siang bersama, acara dilanjutkan dengan pelatihan silat. Peserta begitu antusias walau cuaca panas. Peserta diajari beberapa teknik untuk bisa menjaga diri dari hal-hal yang membahayaka, di antaranya melepas dari tangakapan tangan, menghidari pukulan, cekikan, pelintiran dll

Acara dihadiri pula Rachmat Widiyanto (Bank Mandiri branch Hong Kong) yang ikut mempraktikkan langsung ilmu bela diri.

Penulis: Rima Khumaira-DD Hk News

Pelatihan Silat Praktis untuk Muslimah Hongkong

 

Foto2 Dokumentasi :

 

 

Viewing all 59 articles
Browse latest View live